INILAHCOM, Jakarta - Jaringan Muda Muslim Jayakarta (JMMJ) menyesalkan sikap PT. KAI lantaran terkesan hanya mempermegah fasilitas stasiun, namun rumah ibadah khususnya masjid di stasiun seakan tidak diperhatikan.
"Kita merasa miris soalnya warga dan penumpang kereta api yang berada di Stasiun Besar Gambir terpaksa salat di halaman parkir karena terbatasnya kapasitas Masjid At Tanwir. Jadi DOP I ini terkesan tidak peduli dengan umat," kata Koordinator JMMJ Ahmad, lewat keterangannya, Selasa (11/9/2018).
Untuk itu, JMMJ mendesak Dirut PT. KAI mencopot Kepala Daop I karena tak mampu menata wilayah kerjanya dengan maksimal. Untuk itu JMMJ berenca menggeruduk dua lokasi yakni Kementerian BUMN dan Stasiun Cikini guna menyampaikan tuntutan mereka sekaligus mengkritisi badan perusahaan milik negara tersebut.
"Jangan hanya fokus duit aja dong, hajat orang banyak juga harus diperhatikan. Hari Jumat kami akan kepung KAI yakni kantor DAOP I di Stasiun Cikini dan Kementerian BUMN untuk gelar aksi unjuk rasa sampai tuntutan kami dipenuhi," tegasnya.
Sebelumnya viral di media sosial para warga dan penumpang kereta api yang berada di Stasiun Besar Gambir terpaksa salat di halaman parkir. Hal itu lantaran terbatasnya kapasitas Masjid At Tanwir.
Para jamaah membludak. Mereka tersebar dari toilet, tempat wudhu dan di luar masjid. Tak jarang, jamaah yang telat harus salat Jumat di bawah terik matahari ditambah bisingnya suara kereta dan mobil ataupun bus Damri yang melintas.
Itu pun jamaah harus merogoh kocek Rp2ribu-Rp5ribu untuk membeli kardus bekas yang digunakan sebagai alas salat. Pemandangan tersebut cukup kontras dengan megahnya Stasiun Besar Gambir. Para penumpang pun mengeluhkan hal tersebut. [wll]
No comments:
Post a Comment