INILAHCOM, Jakarta - Pengemudi ojek daring (dalam jaringan/online) yang tergabung ke Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) menyegel kantor Grab di Jl Raya Bendungan Hilir, Jakarta, pada Rabu (19/9/2018).
Penyegelan kantor Grab ini merupakan respons Garda terhadap manajemen Grab yang mengabaikan aspirasi pengemudi ojek online.
Garda pun melaksanakan Aksi #199 Serentak Nasional ke kantor Grab untuk menyampaikan 3 poin, yakni perjanjian kemitraan yang adil dan terbuka bagi kedua belah pihak,menerapkan tarif dasar mekanisme transportasi itu bukan tarif supply -demand, dan menghilangkan komisi aplikator sebesar 20%.
Yudha Al Janata, Penanggung Jawab Aksi #199 Serentak Nasional dari Garda, menyatakan jumlah ojek online yang berpartisipasi di Aksi #199 ini sebanyak 1.000 orang. Kain putih bertuliskan Kantor Disegel dipasang peserta aksi di pagar kantor Grab di Bendungan Hilir tersebut.
Anggota Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono, menambahkan penyegelan kantor Grab di Benhil merupakan bentuk ketidakpuasan ojek online terhadap manajemen Grab yang tidak merespons apresiasi pengojek online.
"Kami masih di lokasi (demonstrasi) di kantor Grab, memang benar kami menyegel kantor Grab di Bendungan Hilir itu karena manajemen Grab sangat tidak kooperatif dan komunikatif merespons apresiasi kami," ujar Igun saat dihubungi di Jakarta, Rabu pekan ini. [rok]
No comments:
Post a Comment