INILAHCOM, Jakarta - Universitas YARSl kembali menyelenggarakan wisuda semester ganjil tahun akademik 2018-2019 dengan lulusan sarjana sebanyak 436 wisudawan/wisudawati di Auditorium Ar-Rahman, Kampus YARSI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu, (27/10/2018).
Dengan wisuda kali ini mengukuhkan lulusan sarjana dari PerguruanTinggi Islam Swasta (PTIS) ternama ini dengan jumlah komunitas alumninya mencapai 9.163 orang untuk Indonesia dan diaspora di beberapa negara. Wisuda kali ini terasa istimewa karena bersamaan dengan soft launching Rumah Sakit YARSI yang dikelola dalam naungan satu yayasan yang sama.
Ketua Pengurus YARSl/Direktur Utama PT. lnnocreative Prof.dr. H. Jurnalis Uddin dan Dirut Rumah Sakit YARSI dr. Mulyadi Muchtiar, MARS hadir mendampingi beberapa petinggi mewakili Menkes dan Gubernur DKI Jakarta yang memberikan sambutannya.
Sedangkan Rapat Senat Terbuka Universitas YARSI dalam agenda wisuda dipimpin langsung oleh Rektor Universitas YARSI, Prof.Susi Endrini S.Si, M.Sc., Ph.D, yang mentasbihkan sebanyak 436 lulusan yang terdiri dari Pasca Sarjana 7 lulusan, Fakultas Ekonomi (FE) 192 lulusan, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) 66 lulusan, Fakultas Hukum (FH) 40 lulusan, Fakultas Psikologi (FPsi) 33 lulusan, Fakultas Kedokteran (FK) 94 lulusan dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) 4 lulusan.
Rektor bersama Ketua Senat Prof Qomariyah, didampingi Warek 1 dr Miranti Pusparini, Warek 2 Dr Tripanjiasih Susmiasih, Warek 3 Dr Himmi Marsiati, Warek 4 Dr Vitri Tundjungsari, Dekan FK dr Rika Yuliwulandari, Dekan FTI Dr Ummi Azizah Rachmawati, Dekan FE Dr Ir Verni Yulianty Ismail, Dekan FH Dr Ely Alawiyah Jufri, Dekan FPsi Dr Octaviani Indrasari, Dekan FKG Prof Dr drg Bambang S Trenggono, Direktur Sekolah Pasca Sarjana dan Prof dr Abdul Salam M Sofro.
Mengusung tema "Generasi Muda Sebagai Pemimpin Islam Dimasa Revolusi Industri 4.0, Menciptakan Jiwa Kepemimpinan Muda Yang Hebat, segenap Civitas Akademika Universitas YARSI bekerja keras untuk memicu dan memacu peningkatan kualitas di setiap lini, utamanya adalah bagaimana meraih akreditasi institusi dengan predikat unggul (A) yang ditargetkan tahun 2019.
Rektor Universitas YARSI, Prof Dr Susi Endrini selepas wisuda mengatakan tahun depan diharapkan jumlah Program Studi (Prodi) di YARSI dapat meraih peningkatan hingga Akreditasi A.
"Alhamdulillah jika Fakultas Kedokteran telah kembali meraih akreditasi A, kita terus meningkatkan dan mempersiapkan secara matang, terarah, dan terencana dalam proses akreditasi A untuk Prodi Fakultas Teknologi Informasi (FTI) dan Prodi Fakuktas Ekonomi (FE) serta Prodi fakultas lainnya," ujar Prof Susi dalam keterangan persenya, Selasa (30/10/2018).
Untuk target, kata dia, tahun depan semua Prodi bisa meraih akreditasi A. Salah satu Prodi Ilmu Perpustakaan sudah mendapat akreditasi A dan yang membanggakan, merupakan satu-satunya PTS di Indonesia yang berpredikat tersebut.
Rektor Susi berharap achievment ini dapat kembali memacu Prodi lainnya untuk dapat meraih prestasi serupa. Prof Susi mengatakan setelah akreditasi A (unggul) secara institusi di dapat, akan menuju pengakuan internasional. Dampak positifnya adalah kepada lulusan YARSI, langsung mendapat respon dunia kerja dan jejaring alumninya ikut andil memperkuat akses pengakuan di segala bidang pengabdian.
"Kalau sudah A, tata kelola akan lebih baik lagi. Ibarat seperti bola salju akan saling mempengaruhi dan memacu menjadi yang terbaik. Tidak hanya raihan prestasi dosen terbaik bidang sains-teknologi dan humaniora Kopertis III Kemenristek Dikti, tetapi prestasi akademik dan nonakademik mahasiswa akan tertoreh,"ucap Susi.
Ini tentu, kata dia, sesuai dengan visi mewujudkan Perguruan Tinggi Islam yang terpandang, berwibawa, bermutu tinggi dan mampu bersaing dalam fora nasional maupun spektrum internasional dan termasuk dalam kelompok 500 perguruan tinggi terbaik dunia.
Hal ini juga diamini Dekan FTI Dr Ummi Azizah Rachmawati dan Dekan FE Dr Ir Verni Yulianty Ismail, kedua fakultas yang mereka pimpin akan menyusul mendapatkan akreditasi A dengan perbaikan dan penyesuaian kurikulum berbasis kompetensi untuk peningkatan kualitas akademik.
Prof Susi juga menyebut kebijakan rektorat adalah menyiapkan kurikulum yang di Iengkapi dengan kompetensi lulusan sarjana melalui pelatihan-pelatihan yang disesuaikan kebutuhan dunia kerja dan sesuai standar Revolusi Industri 4.0 berbasis kompetensi lulusan.
"Menyiapkan standar-standar . itulah yang nantinya memacu kita untuk bisa bersaing di era Revolusi Industri 4.0,"ucap Susi.
Salah satunya, saat ini lulusan YARSI sudah diberikan Surat Keterangan Pendamping Ijzah (SKPI) sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Sekarang SKPI sudah diberlakukan karena terkait standar nasional Dikti yang sebelumnya wisudawan hanya mengandalkan selembar ijazah saja.
"Sekarang wisudawan harus memiliki SKPI. Ini sebagai rilis track record wisudawan mulai ketika masuk sampai keluar dari bangku kuliah. Track record bisa akademik dan non akademik seperti ekstrakuler berupa penghargaan internasional, aktif di senat, mewakili prestasi di universitas, fakultas dan prodi Semua terecord di surat keterangan yang akan membantu wisudawan melangkah dalam pengabdian selanjutnya," urai Rektor
Dengan adanya SKPI setiap industri akan mengetahui keahlian lulusan. Tidak sampai disitu, YARSI menjalin kerjasama dengan perusahaan.[jat]
from Inilah.com - Metropolitan kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2JqwgIO
No comments:
Post a Comment